
Anugerah-Mu Tuhan
I once wast lost but now I’m found, was blind but now I see.
by: Vania

Anugerah-Mu Tuhan
I once wast lost but now I’m found, was blind but now I see.
by: Vania

Melaksanakan kepemimpinan tanpa pimpinan Tuhan, maka kepemimpinan kita akan sama saja dengan kepemimpinan para pemimpin dunia pada umumnya. Bahkan, ada banyak pemimpin yang baik di dunia ini. Apa yang membuat kita menjadi pemimpin yang berbeda? Tantangan dan masalah dalam kepemimpinan dihadapi oleh semua orang yang menyebut dirinya sebagai pemimpin di dunia ini. Tantangan dan masalah-masalah kepemimpinan, bahkan terkadang lebih pelik dari yang dihadapi oleh para pemimpin dunia ini, dihadapi oleh para pemimpin Kristen. Apa yang membuat para pemimpin Kristen menjadi berbeda dari pemimpin dunia ini?
Betapa tidak pengalaman berjalan bersama Tuhan tidak hanya dialami oleh umat atau pemimpin yang dipilihNya, namun dialami oleh Tuhan sebagai pribadi. Tuhan begitu mengenal Musa karena Musa begitu terbuka dan tulus di hadapan Tuhan (Keluaran 33:17), bukan semata-mata mengenal karena kemaha-tahuan Tuhan namun dari pengalaman berjalan bersama Musa. Hubungan sudah terjalin, rasa saling percaya telah tercipta. Musa sadar bahwa dari situlah sumber dan arah dari kepemimpinannya berasal. Kel. 33:11-14 memperlihatkan bahwa Tuhan berbicara kepada Musa seperti layaknya berbicara kepada seorang teman. Pada waktu itulah jaminan penyertaan Tuhan diberikan. Musa tidak perlu mengandalkan siapapun dalam timnya, namun Tuhan sendiri yang akan membimbing dan memberi ketentraman kepadanya. Tuhan berkata kepada Musa, " Juga hal yang telah kau katakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." Lagi, kisah ini memperlihatkan betapa dekatnya hubungan Musa dengan Tuhan, hingga Tuhan "mencari cara" untuk memperlihatkan kemuliaanNya kepada Musa (ayat 18-23). Musa memimpin bukan dengan rasa Percaya Diri nya karena ia adalah seorang yang berkharisma dan diurapi, namun ia menjadi percaya bahwa ia mampu memimpin karena Tuhan yang menyertainya, yang mengenali dia dalam semua kekurangannya.
ia bisa saja memimpin umat yang dipercayakan kepadanya, namun ia tidak mau berjalan tanpa Tuhan sendiri yang membimbingnya. Pernyataan hatinya kepada Tuhan menunjukkan bahwa Musa telah menyadari bahwa direction in life or leadership comes from the relationship with God. Musa berkata, "Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu" (ayat 13).
llah yang memiliki rancangan yang baik bagi masa depan umatNya (ayat 19-20). Ia tidak menjadi sakit hati karena ia memiliki cara pandang dan tindakan yang benar. "Aku inikah pengganti Allah?" demikian Yusuf menjawab mereka. Ia menyadari bahwa ia bukanlah Allah, tidak dapat menentukan apa-apa bagi masa depannya sendiri maupun keluarganya. Ia menyadari dan percaya bahwa Allah adalah Allah yang merancang kebaikan bagi umatNya, memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Ia sangat percaya kepada janji Allah. Karena ia memiliki iman dan pengharapan di dalam Allah, ia menghiburkan dan menenangkan hati saudara-saudaranya dengan perkataannya. Bahkan, menjelang kematiannya, Yusuf tetap menguatkan iman saudara-saudaranya, dengan penegasan bahwa ... "tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negri ini, ke negri yang telah dijanjikanNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub!" (ayat 24). Perjalanan kehidupan Yusuf hingga kematiannya telah menunjukkan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan memiliki dan menikmati kehidupan yang diberkati; "... seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air dan tidak mengalami panas terik, daunnya tetap hijau dan tidak kuatir akan musim kering namun terus menerus menghasilkan buah" (Yeremia 16:8). Apa yang menjadi kerinduannya tetap dipedulikan oleh Allah. Saat Allah membawa umat ini keluar dari Mesir, Musa membawa tulang-tulang Yusuf keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian (Kel. 13:19).