Tuesday, December 30, 2008

Tempat duduk di bis

Hari Senin yang lalu aku pergi pelayanan untuk berkhotbah di Natal Gabungan Kaum Wanita Wilayah 3 di Sumber Arum,dengan ditemani Vania. Perjalanan pulang dari Kandangan menuju Malang memang memerlukan kesabaran untuk memperoleh bis yang agak sepi dari penumpang. Bis pertama lewat dengan penumpang yang berjubel. Karena sudah diberi awasan untuk tidak menumpang bis yang padat penumpang, aku tidak bergeming dari tempat aku berdiri, sambil menunggu siapa tahu ada bis yang agak longgar. Sudah kubayangkan apabila menumpang bis yang demikian padat berjalan di jalanan berkelok-kelok Ngantang dan Pujon, Batu. Wah "terimakasih" kata hatiku sambil tetap sabar menunggu. Dua hingga tiga buah bis telah kubiarkan lewat begitu saja hingga seorang crew bis berkata, "tambah sore tambah padat bu". "Wah, kapan aku balik ke Malang kalo gini caranya" demikian pikirku.
Sambil menunggu bis yang akan datang kemudian, Tuhan jelas berbicara kepadaku tentang apa yang baru saja aku khotbahkan dalam kebaktian Natal tadi. "Orang yang beriman dan berharap kepada Tuhan akan mendapatkan penggenapan janji-janji-NYA". Kepada Vania yang sedang asik minum greentea, aku berucap,"de, berdoa agar Tuhan sediakan sebuah bis dan dua buah tempat duduk kosong untuk kita berdua." Walaupun kelihatannya gak mungkin karena selain penumpang yang sudah berada dalam bis, masih banyak calon penumpang sedang menunggu bis. Mana mungkin aku dapatkan tempat duduknya sedangkan aku harus menolong Vania untuk naik, pasti keduluan orang kataku dalam hati. Namun pikiranku tetap kepada Firman yang aku baru saja khotbahkan tadi. Kubulatkan hati dan naik ke dalam bis yang baru datang. Iman kepada Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan. Tuhan menyediakan dua tempat duduk yang kosong untuk kami berdua, ada jok besar diatas mesin bis. Tak ada seorangpun bergerak ke arah tempat itu. Maka kamipun duduklah di atasnya dengan hati bersyukur. Sementara menikmati tempat duduk tersebut, hatiku berucap, "coba kalo tadi mintanya tempat duduk yang lebih baik pasti Tuhan berikan yang lebih baik." Lalu aku berkata, "Puji Tuhan, yang penting sekarang aku duduk dalam bis." Sambil mensyukuri jawaban doa tersebut, tiba-tiba 3 orang penumpang disebelahku turun di Ngantang. Ternyata... Aku dan Vania dapat menikmati tempat duduk yang nyaman sampai di Malang. Pengalaman inipun menjadi pengalaman bagi Vania mengalami pertolongan Tuhan secara ril.
Iman dan ucapan syukur untuk menerima apapun berkat yang Dia sediakan akan membuahkan berkat yang lebih besar lagi. Bahkan yang lebih memberkati adalah iman yang semakin dikuatkan karena mengalami Tuhan yang berkarya bagi hidup kita. Sesungguhnya Tuhan Yesus adalah Tuhan yang peduli dengan kehidupan anak-anak-Nya yang beriman dan berharap penuh kepada-Nya. He is alive! Imanuel, Allah yang menyertai kita.
Praise only to God!