Wednesday, December 5, 2007

Mengenal Allah dengan Benar

Tetapi kata Rut,"Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN (YEHOVAH) menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain daripada maut!" (Rut 1:16-17)

Pengenalan yang Benar terhadap Allah akan Membawa Perubahan Hidup bagi UmatNya

Pendahuluan:

Pengenalan pribadi akan Allah membawa anak-anak Tuhan kepada kebebasan hidup dan kemenangan. Pribadi Rut memperlihatkan kwalitas karakter orang yang terbuka kepada kesempatan yang Tuhan berikan untuk melihat dan mengalami tindakan Tuhan yang mengubah sejarah kehidupannya.

Siapa Ruth?
Ruth, seorang perempuan Moab yang menikah dengan Mahlon, anak Elimelekh (1:4; 4:10). Lebih kurang hidup dengan keluarga ini selama 10 tahun. Kejadian dalam cerita ini sempat diragukan sebagai kisah nyata dengan nama-nama sebenarnya. Kisah ini sedang menyebrangkan kisah seorang wanita kafir yang kemudian hari mengenal Yehovah, berjalan dalam kehendak-Nya dan mendapatkan penggenapan janji-janji yang dijanjikan-Nya, sementara empat orang Israel; Elimelekh, Naomi, Mahlon dan Kilyon, serta Orpa , melangkah ke arah yang sebaliknya.

Setelah ketiga orang yang dikasihinya meninggal, Naomi yang masih hidup mendapat kesempatan untuk kembali membuktikan (dengan mengalami melalui Ruth) bahwa Yehovah adalah Tuhan yang melibatkan diriNya dalam semua pengalaman hidup manusia sehari-hari; suka maupun duka, mudah ataupun sukar. Tuhan adalah Tuhan peduli dengan kehidupan manusia, sekalipun manusia berusaha mengikuti jalannya sendiri. Elimelekh meninggalkan Betlehem dan pergi ke Moab untuk kehidupan yang lebih baik karena di Betlehem terjadi kelaparan (1:1). Arti nama Elimelekh berarti my God is King, seorang yang seharusnya mengalami kebesaran Tuhan yang memelihara umat-Nya. Sungguh tragedi terjadi bagi orang yang meninggalkan ketergantungan kepada Tuhan-nya, dan mencari kecukupan kepada Kamos, dewa sesembahan orang Moab.

Mengapa Ruth?

Rut Mengalami Kasih Setia Tuhan.

Nama Ruth berarti persahabatan atau keindahan. Arti namanya dibuktikan pada saat ia berketetapan hati untuk terus hidup menyertai Naomi (1:16-17). Namun ketetapan hatinya bukanlah dimotivasi oleh karena hubungan baiknya dengan Naomi, namun karena hubungannya dengan Yehovah. Hubungannya secara pribadi dengan Yehovah membawa ia kepada pengenalan akan kehendak Yehovah; hal ini nampak pada apa yang diputuskannya dalam pilihan yang ditawarkan oleh Naomi (1:15). Rut menyebut Tuhan dengan nama Yehovah. Ia adalah seorang wanita Moab yang telah berjumpa dengan Yehovah, bersahabat dengan-Nya dan mengalami kasih setia-Nya.

Pemakaian nama Yehovah oleh pemakainya menunjukkan suatu kesadaran akan keintiman hubungan personal. Yehovah muncul 18X dalam 4 pasal kitab Rut. Pemakaian kata Yehovah menggaris bawahi keyakinan bahwa Tuhan dekat, sadar (secara intim) tentang kehidupan perseorangan, dan Ia mengajar melalui kelaparan dan kematian, Ia mengubah kemandulan menjadi kesuburan, memberikan ganjaran kepada mereka yang menaruh kepercayaan padaNya, dan merupakan sumber dari seluruh berkat yang benar. Collin Brown mengatakan, Allah tetap merupakan misteri bagi pikiran manusia namun dengan penuh kasih karunia bertindak aktif dalam sejarah kehidupan umatNya.

Ruth telah mengalami kasih setia / hesed dan mendapatkan perjanjianNya. Nama Yahweh atau Yehovah telah disingkapkan dengan sangat luhur pada jaman Keluaran, ketika Allah melepaskan orang Israel dari perhambaan, membawa mereka ke Sinai, dan mengadakan perjanjian dengan mereka; memakai Nama itu adalah mengingat penyelamatan karena kasih setia / hesed Nya dan jaminan akan janji-janji yang dijanjikanNya.

Rut hidup Sesuai dengan Jalan-Jalan Tuhan.


Apakah ia mempunyai pilihan untuk berjalan dengan jalan-jalannya sendiri? Ya, namun berbeda dengan Orpa yang kembali kepada para allahnya (1:15). Rut memilih karena keyakinannya akan kehendak Yehovah untuk menyertai Naomi (1:16-17). Ia telah menjadikan Yehovah sebagai Allah-nya dan berjalan dalam pimpinan-Nya.

Berbeda pula dari Naomi, wanita Israel, yang justru karena pengalaman-pengalaman hidupnya, berani mengatakan”Tangan Tuhan teracung terhadap aku,” (1:13). Pengalamannya membawa ia kepada perasaan terasing. Ia sadar akan kelemahan dan kebutuhannya dengan cara yang menyedihkan.

“Nama ilahi satu-satunya yang lain yang muncul, El-Syaddai, datang dari mulut Naomi ketika, sementara sudah lelah dalam perjalanannya, ia bertemu dengan bekas tetangga-tetangganya (1:20-21).” Dengan mengelak nama yang menunjukkan keintiman Tuhan kepada manusia dan memakai nama menunjukkan Allah yang lebih jauh, Naomi mengemukakan perasaan keterasingannya. Bukankah janji-janji berkat yang dijanjikan tidak diberikan kepadanya?! Kekecewaan terhadap kehidupannya yang pahit telah membawa dirinya kepada perasaan terasing, seakan tidak tersentuh oleh Allah. Naomi yang dikenal dengan arti nama “My pleasant one” tidak lagi menjadi kesukaan bagi Yahweh. Ia mengganti namanya menjadi “Mara” karena Yehovah telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.

Berbeda dengan Ruth, ia yang tadinya tidak mengenal Tuhan, kini ia berjalan dengan Yehovah dalam perjalanan hidupnya. How paradoxical that in Judges the chosen people forsook God for idols. In Ruth we see her forsake idols for God! Ruth (like another Gentile woman Rahab the harlot) chose to believe God when most around her rejected His grace and goodness. Ruth is a paradox from beginning to end -- It begins with a famine in the land and ends with a future in the Lord.

Naomi yang tadinya mengenal Yehovah, bahkan masih mendoakan kedua mantunya dalam nama Yehovah (1:8-9), dalam kelelahan jiwanya, mengelakkan nama yang intim ‘Yahweh’ dan memakai nama yang jauh “El-Syaddai.” Nama-nama Allah dengan memakai kata El- adalah sebutan nama bagi Allah yang dipakai oleh orang-orang non-Israel yang hanya mendengar dari kesaksian tentang Yehovah yang bertindak bagi umat-Nya, yang kemudian juga dipakai secara umum. Pemakaian nama itu pada umumnya menunjukkan tidak adanya pengenalan pribadi, hanya mengetahui dari “apa kata orang.” Naomi kehilangan hubungan pribadi yang intim dengan Yahweh, namun masih memakai nama “Yang Maha Kuasa” sebagai peringatan akan kekuasaanNya untuk melakukan hal-hal yang besar, dan (sekalipun dipanggil El-Shadday) Yehovah tidak mengecewakannya!! Tuhan ingin agar kebesaran Nama-Nya yang diketahui oleh dunia kafir, dan dialami oleh umatNya yang mempunyai hubungan intim denganNya, orang-orang yang menjaga hasrat mereka akan Tuhan. Ruth is a woman with a wrong beginning who makes a right turn which brings her the right ending (Paulus Cassel).

Jehovah adalah pribadi yang ada dengan sendiriNya. AKU ADALAH AKU, hayah, berarti bahwa Allah adalah pribadi yang terus menerus menyatakan diriNya sendiri. Yehovah, 6.823 X di PL, nama yang selalu tepat bagi nama Tuhan karena Ia selalu ada (dulu, sekarang dan yang akan datang). Ruth yang sebelumnya hanya mengetahui kebesaran Nama Allah dengan El- (“apa kata orang”), kini mengalami hubungan intim dengan Yehovah. Yehovah secara khusus dihubungkan dengan mezbah/tempat maha kudus, karena ditempat itulah Allah menyatakan kehadiranNya di bumi. Pada saat kita bergumul untuk mengenal Allah, kita harus menyadari bahwa Ia juga sedang mencari dan menyelidiki kita. I Taw. 28:9, ”Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu…” Semakin kita mengenal Dia kitapun semakin mengenal diri kita, karena pada dasarnya kita memiliki sifat Allah. Ia mengenali saat Yehovah menyelidiki hati dan mengenal pikiran-pikirannya. Keputusannya dipengaruhi oleh Takut akan Tuhan karena ia mengetahui bahwa Yehovah tidak hanya memimpin, membimbing dan memberi janji-janji, namun Ia juga menjatuhkan hukumanNya ketika ia berjalan dalam jalan-jalannya sendiri. Allah adalah Allah yang memberi perintah dan menuntut, yang menyatakan kehendak-Nya dan menuntut ketaatan dari umatNya.” Brown.

Ruth sangat menyadari hal ini pada saat ia mengambil keputusannya (1:16-17)., bahwa Yahweh tidak hanya memimpin, membimbing dan memberikan janji-janjiNya, namun Ia juga memberi hukuman ketika ia berjalan dengan jalan-jalannya sendiri. Pernyataan Rut dalam 1:17b menunjukkan kesadarannya bahwa beginilah Yahweh menghukum aku, bahkan lebih daripada itu.

Sekali ia mengambil keputusan beriman kepada Tuhan, maka ia terus berjalan bersama Tuhan dan menjadikan Tuhan pelindung bagi hidupnya. Ia menyadari bahwa hidup dengan meninggalkan Yahweh, ia akan lebih menderita dari pengalaman hidup yang sedang dialaminya.

Perjalanan hidupnya telah menunjukkan kesetiaannya untuk berjalan dalam rencana Tuhan sekalipun ia harus menghadapi realita kehidupan yang tidak mudah sebagai seorang wanita muda. Kehidupannya disaksikan oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan telah menjadi pembicaraan publik. Kesaksian Boaz dalam 2:12 menunjukkan bahwa Ruth benar-benar menjadikan Yehovah sebagai tempat perlindungannya. Ruth had both reputation and character as we see this story unfold. Reputation is what other people say about you. Character is what God knows to be true of you. Ruth was both a woman of reputation and character. For women: An example to be followed. For men: A woman to be pursued (Paulus Cassel).

Apakah perjalanan hidupnya semudah dan sesingkat cerita yang ditulis dalam 4 fasal ini? Perjalanan hidupnya di Betlehem tidaklah sesingkat seperti pendeknya kitab Rut yang hanya berisi 4 fasal saja.

Seberapa lama waktu di Betlehem yang dia jalani sebagai janda Mahlon tidaklah diketahui secara pasti. Namun ada satu kurun waktu, yaitu waktu dimana Rut harus melewatinya dengan penuh perjuangan. Tanpa hubungan yang intim dengan Yahweh, sangat kecil kemungkinan bagi dia untuk dapat tetap pada jalan-jalanNya yang kelak membawa dia kepada kemerdekaan hidup, menjadi wanita, istri yang kemudian melahirkan leluhur Daud dan Yesus (4:18-22).

Ia harus menyandang gelar janda, bukan gelar yang diinginkan orang. Namun ia menjaga dirinya sedemikian hati-hati. Bagi masyarakat, Janda yang tidak menikah lagi dan yang menjaga kehormatannya menjadi wanita terhormat di lingkungannya. Ia dikenal menjadi orang dihormati (2:11-12), tidak mengejar-ngejar laki-laki muda, kaya atau miskin (3:10) bahkan tidak sembarangan mengambil keputusan untuk menikah dengan sembarang orang (mengejar-ngejar “followed”). Ia menjadi seorang yang miskin, bekerja dengan kelompok orang yang kurang dihargai dalam status sosial masyarakatnya. Ia bekerja dengan tangannya untuk menuai jelai yang menjadi bagian kaum miskin.

Kisah Rut berakhir dengan manis dan penuh pujian. Pada masanya ia dikenal sebagai seorang wanita yang lebih berharga dari tujuh anak laki-laki (Rut 4:15). Ia telah mengijinkan dirinya melangkah dalam rencana Allah yang besar dalam menghadirkan Raja Daud dan Sang Mesias, Juru Selamat dunia. Apa yang telah dilakukannya menjadi pujian bagi Nama Tuhan (Rut 4:14) dan memberkati generasi penerusnya. Hidup Rut telah berubah sejak ia membuat komitmen kepada Tuhan. Ia telah menjalaninya bersama dengan Tuhan yang menyertainya pada hari-hari "memungut jelai." Ia telah menikmati hasil perjalanannya dengan Tuhan; menjadi wanita yang berbahagia dan membahagiakan orang lain.

Kesimpulan

Pengenalan yang benar akan Allah akan membawa kita kepada pengalaman "mengalami kasih setia Tuhan" dan sekalipun berada dalam kesulitan "memungut jelai" Allah akan membimbing kita untuk terus berjalan dalam rencana Tuhan yang membawa kita kepada masa depan yang penuh kemenangan dan memberkati generasi penerus.



Sodara Basodara



Main ke Taman Iptek di Taman Mini Indonesia.

Fellowship


Wah ikan bakar di Puncak, makan rame-rame asik deh. Fellowship dengan Om Posuka, Kel. om Yosef n tante Fifin. Thank God for the blessing.

Santai di Artha Gading



Vania and Andin nyantai di MAG.

Indahnya Masa Kanak-Kanak


Yah ampun... sapu si oma patah deh, Niko, Vania, Dhea and Chika.

Nyantai ehm... maen balon sabun, minum ice cream

The Emperor's New Clothes.







illustrated by: Chika